Penyebab Terjadinya Cedera Saraf Tulang BelakangCedera saraf tulang belakang biasanya terjadi karena kecelakaan atau kekerasan yang merusak struktur tulang belakang. Beberapa contoh kecelakaan dan kekerasan yang bisa menyebabkan cedera tersebut, yaitu:Jatuh dari ketinggian.Kecelakaan kendaraan bermotor yang menyebabkan benturan pada wajah, leher, punggung, atau dada.Cedera pada kepala atau tulang belakang saat berolahraga.Tusukan atau tembakan yang mengenai tulang belakang.Terjun ke air dangkal dengan bagian bawah tubuh terbentur lebih dahulu.Memutar tubuh bagian tengah terlalu kencang atau terlalu kuat.Tersengat listrik.Selain cedera fisik, kondisi tertentu seperti pendarahan, pembengkakan, dan tumor di sekitar atau di dalam ruas tulang belakang, juga dapat menimbulkan kerusakan saraf tulang belakang.Apa yang Harus Dilakukan Bila Terjadi Cedera pada Saraf Tulang BelakangJika seseorang mengalami kecelakaan atau serangan kekerasan yang berisiko kepada cedera saraf tulang belakang, maka dia harus segera mendapatkan pertolongan oleh tenaga medis di rumah sakit. Perawatan sedini mungkin oleh dokter spesialis saraf pada cedera ini diharapkan dapat mengurangi risiko komplikasi jangka panjang dan meminimalkan risiko kematian.Penanganan awal yang sangat penting dilakukan dokter adalah memastikan jalan napas pasien cedera saraf tulang belakang aman dan pasien dapat bernapas sendiri.
Jika terdapat tanda-tanda kesulitan bernapas, maka pasien harus mendapatkan alat bantu napas. Selain itu, dokter juga perlu menstabilkan tanda-tanda vital dan mengevaluasi kerusakan saraf yang terjadi pada pasien.Beberapa jenis obat untuk meredakan pembengkakan saraf, seperti kortikosteroid termasuk dexamethasone dan metilprednisolon, mungkin akan diberikan dokter kepada pasien cedera saraf tulang belakang sebagai penanganan awal. Pemberian obat-obatan kortikosteroid ini sebaiknya dilakukan selambat-lambatnya 8 jam setelah terjadi cedera saraf tulang belakang.Prosedur pembedahan saraf juga bisa menjadi pilihan bagi kasus-kasus tertentu terkait cedera ini. Pertimbangan untuk dilakukan operasi perlu disesuaikan pada kondisi pasien, serta berat ringannya derajat kerusakan yang terjadi. Operasi juga menjadi pilihan jika cedera saraf tulang belakang disebabkan oleh tumor, atau pendarahan yang menekan saraf tulang belakang.Pasien akan disarankan untuk beristirahat penuh (bed rest) dalam rangka proses pemulihan. Selain itu, fisioterapi, terapi okupasi, dan rehabilitasi diperlukan untuk menunjang proses penyembuhan dan mencegah kerusakan lebih lanjut.Yang harus dipahami adalah hingga kini belum ada pengobatan yang dapat menyembuhkan cedera saraf tulang belakang secara total.
Tersengat listrik.Selain cedera fisik, kondisi tertentu seperti pendarahan, pembengkakan, dan tumor di sekitar atau di dalam ruas tulang belakang, juga dapat menimbulkan kerusakan saraf tulang belakang.Apa yang Harus Dilakukan Bila Terjadi Cedera pada Saraf Tulang BelakangJika seseorang mengalami kecelakaan atau serangan kekerasan yang berisiko kepada cedera saraf tulang belakang, maka dia harus segera mendapatkan pertolongan oleh tenaga medis di rumah sakit. Perawatan sedini mungkin oleh dokter spesialis saraf pada cedera ini diharapkan dapat mengurangi risiko komplikasi jangka panjang dan meminimalkan risiko kematian.Penanganan awal yang sangat penting dilakukan dokter adalah memastikan jalan napas pasien cedera saraf tulang belakang aman dan pasien dapat bernapas sendiri. Jika terdapat tanda-tanda kesulitan bernapas, maka pasien harus mendapatkan alat bantu napas. Selain itu, dokter juga perlu menstabilkan tanda-tanda vital dan mengevaluasi kerusakan saraf yang terjadi pada pasien.Beberapa jenis obat untuk meredakan pembengkakan saraf, seperti kortikosteroid termasuk dexamethasone dan metilprednisolon, mungkin akan diberikan dokter kepada pasien cedera saraf tulang belakang sebagai penanganan awal. Pemberian obat-obatan kortikosteroid ini sebaiknya dilakukan selambat-lambatnya 8 jam setelah terjadi cedera saraf tulang belakang.Prosedur pembedahan saraf juga bisa menjadi pilihan bagi kasus-kasus tertentu terkait cedera ini. Pertimbangan untuk dilakukan operasi perlu disesuaikan pada kondisi pasien, serta berat ringannya derajat kerusakan yang terjadi. Operasi juga menjadi pilihan jika cedera saraf tulang belakang disebabkan oleh tumor, atau pendarahan yang menekan saraf tulang belakang.Pasien akan disarankan untuk beristirahat penuh (bed rest) dalam rangka proses pemulihan. Selain itu, fisioterapi, terapi okupasi, dan rehabilitasi diperlukan untuk menunjang proses penyembuhan dan mencegah kerusakan lebih lanjut.Yang harus dipahami adalah hingga kini belum ada pengobatan yang dapat menyembuhkan cedera saraf tulang belakang secara total. Oleh karenanya, langkah pencegahan terbaik adalah senantiasa berhati-hati dalam berkendara dan utamakan keselamatan ketika bekerja, terutama bagi para pekerja lapangan.
Oleh karenanya, langkah pencegahan terbaik adalah senantiasa berhati-hati dalam berkendara dan utamakan keselamatan ketika bekerja, terutama bagi para pekerja lapangan.Penyebab Terjadinya Cedera Saraf Tulang BelakangCedera saraf tulang belakang biasanya terjadi karena kecelakaan atau kekerasan yang merusak struktur tulang belakang. Beberapa contoh kecelakaan dan kekerasan yang bisa menyebabkan cedera tersebut, yaitu:Jatuh dari ketinggian.Kecelakaan kendaraan bermotor yang menyebabkan benturan pada wajah, leher, punggung, atau dada.Cedera pada kepala atau tulang belakang saat berolahraga.Tusukan atau tembakan yang mengenai tulang belakang.
Terjun ke air dangkal dengan bagian bawah tubuh terbentur lebih dahulu.Memutar tubuh bagian tengah terlalu kencang atau terlalu kuat.