Cara Pengobatan Radang Sendi

ankle-injury-2

Pada kebanyakan kasus penyakit radang sendi umumnya menyerang usia lanjut, akan tetapi sekarang usia dewasa pun sudah banyak yang terserang penyakit radang sendi ini. Untuk gejala dari penyakit nyeri sendi ini dapat dilihat dari berbagai segi seperti : merasa tidak nyaman ketika dipegang, bengkak, peradangan, kaki dan pembatasan gerakan. Nyeri sendi tidak selalu menandakan penyakit reumatik, karena selain nyeri sendi, reumatik juga dapat mempengaruhi otot dan tendon (tempat melekatnya otot), yang mungkin tidak bengkak tetapi tetap sakit. Pada umumnya ada banyak jenis reumatik, namun yang paling umum yaitu osteoarthritis, rematik dan asam urat.

Penyebab dasar radang sendi :

  1. Kondisi PH darah yang asam.
  1. Toksisitas dalam darah.
  1. Alergi susu (Bukti secara klinis menunjukkan bahwa penyebab terbesar adalah alergi.
  1. Seseorang yang alergi susu akan mendapatkan nyeri sendi jika mengkonsumsi susu).
  1. Stres.

Diperkirakan kasus Rheumatoid Arthritis diderita pada usia di atas 18 tahun dan berkisar 0,1% sampai dengan 0,3% dari jumlah penduduk Indonesia, pada penderita stadium lanjut akan membuat si penderita tidak dapat melakukan aktivitas sehari-hari dan kualitas hidupnya menurun. Gejala yang lain yaitu berupa demam, nafsu makan menurun, berat badan menurun, lemah dan kurang darah.

Pengobatan psoriatic arthritis :

  • Minyak ikan
    Minyak ikan dapat sedikit mengurangi protein yang terlibat dalam peradangan,” kata Eric L. Matteson, MD, ketua rheumatology di Mayo Clinic, di Rochester, Minn yang menyarankan penderita psoriatic arthritis untuk mengonsumsi 2.000-3.000 mg per hari, jika dibutuhkan.Dr. Fiocco mencatat bahwa populasi Eskimo memiliki insiden lebih rendah dari arthritis dan rematik psoriatis jika dibandingkan dengan kelompok lain. Genetika mungkin dapat memainkan peran, tetapi hal tersebut juga dapat dihubungkan dengan diet tinggi asam eicosapentaenoic atau minyak ikan. Diet tinggi asam eicosapentaenoic atau minyak ikan kemungkinan dapat membantu pengobatan psoriatic arthritis.
  • Akupunktur
    Akupunktur telah berhasil meringankan hampir semua bentuk radang sendi, termasuk psoriatis arthritis, akupunktur memang tidak membantu pengobatan psoriatis arthritis secara langsung. Namun, beberapa orang mengatakan bahwa akupunktur dapat mengurangi rasa sakit yang disebabkan oleh radang sendi. Hasil terbaik telah dilaporkan mengenai efek akupunktur untuk radang sendi lutut, kata Dr Matteson.
  • Kunyit
    Kunyit dapat meringankan gejala Psoriatic arthritis. Hal tersebut dikarenakan kunyit memiliki efek pada pengurangan protein inflamasi tertentu. Beberapa pasien psoriatis arthritis mungkin mendapatkan efek positif dari kunyit, namun efeknya sangat ringan dan sulit untuk diukur, kata Dr. Matteson.Beberapa orang memang telah mencoba kunyit dengan tujuan untuk meringankan gejala psoriatis arthritis yang mereka alami, namun umumnya mereka tidak menyadari efeknya.
  • Kulit pohon Willow
    Kulit pohon Willow kadang-kadang disebut sebagai aspirin herbal. Kulit pohon Willow mengandung salisin, yang merupakan bahan kimia yang mirip dengan aspirin (asam asetilsalisilat). Sebuah penelitian pada tahun 2001 menemukan bahwa ekstrak kulit pohon willow setara dengan dosis 240 mg salisin sehari. Penelitian tersebut dilakukan pada kelompok placebo dan kelompok pasien dengan osteoarthritis, yang terdiri dari 78 orang.
  • Vitamin D
    Berdasarkan studi pada tahun 2011, kekurangan vitamin D adalah umum terjadi pada orang dengan psoriatic arthritis. Namun, kekurangan vitamin D yang biasa terjadi pada pasien psoriatic arthritis, belum diketahui penyebabnya secara jelas. Mungkin hal tersebut disebabkan karena pasien psoriatic arthritis banyak menghabiskan waktu di dalam ruangan, sehingga paparan sinar matahari untuk tubuh kurang dan menyebabkan kekurangan vitamin D.Namun penelitian yang lain mengatakan bahwa, kadar vitamin D tampaknya tidak mempengaruhi aktivitas penyakit psoriatic arthritis. Pada sebuah penelitian dari 10 pasien yang mengonsumsi vitamin D, terdapat 7 orang yang mengalami penurunan nyeri sendi. Tetapi dalam penelitian tersebut tidak ada kelompok plasebo untuk perbandingan. Masih perlu dilakukan banyak penelitian untuk membuktikan kegunaan vitamin D untuk penderita psoriatic arthritis.
  • Vitamin K
    Vitamin K banyak ditemukan dalam sayuran berdaun hijau seperti kangkung, bayam, dan brokoli, minyak canola, dan zaitun. Dari hasil penelitian dikatakan bahwa, rendahnya kadar vitamin K dikaitkan dengan osteoarthritis yang lebih parah dalam kelompok yang terdiri hampir 700 pasien.Namun, belum jelas apakah vitamin K dapat membantu osteoartritis, artritis, dan psoriatis. Tetapi tidak ada salahnya untuk mengonsumsi sayur-sayuran yang berdaun hijau secara cukup.
  • L-carnitine
    L-carnitine berasal dari asam amino, carnitine terlibat dalam metabolisme lemak dan ditemukan pada hampir semua sel tubuh. Orang sehat pada umumnya menghasilkan cukup carnitine dari tubuh sendiri, dan carnitine tidak dianggap sebagai nutrisi esensial.Beberapa ahli mengatakan bahwa, mungkin carnitine bermanfaat bagi orang dengan psoriatic arthritis, tetapi belum terbukti. Sebagai contoh, pada seorang pria 36 tahun yang diberikan L-carnitine, mengalami penurunan nyeri lutut yang terkait dengan psoriatis arthritis, namun pada penelitian ini tidak disertai kelompok placebo untuk pembanding.
  • Vitamin B12
    Dari hasil penelitian dikatakan bahwa kekurangan vitamin B12 lebih umum pada orang dengan psoriatis arthritis dibandingkan dengan orang yang tidak menderita penyakit tersebut. “Tetapi seperti vitamin D, vitamin B12 tampaknya tidak menjadi pilihan pengobatan utama,” kata Dr. Fiocco.

Vitamin B12 banyak ditemukan dalam kerang, ikan, sereal, dan yogurt.

DokterSehat.com

Waspadai “Game Boy” mengancam Tulang Belakang anak kita

Gameboy Back Tulangbelakang

Kemajuan teknologi menyuguhkan bermacam kemudahan untuk masyarakat dari bermacam golongan usia. Namun hal ini tidak berarti kemajuan teknologi bebas dari efek samping. Menurut beberapa pakar asal Belanda, salah satu efek negatif dari perkembangan zaman adalah ‘Gameboy Back’. Apa itu Gameboy Back?

Dua dokter bedah dari Belanda, Andre Soeterbroek dan Piet van Loon memaparkan bahwgameboysa fenomena pemakaian teknologi yang cenderung berlebihan pada masyarakat modern menyebabkan peningkatan jumlah generasi muda yang terkena gangguan Gameboy Back.

Gameboy Back adalah kondisi dimana tulang belakang melengkung dan kadang sampai mengalami slipped disc atau herniated disc akibat kebiasaan anak-anak era modern yang kerap menghabiskan waktu untuk memainkan game konsol atau ponsel pintar.

Padahal menurut penuturan Soeterbroek dan van Loon, gejala seperti ini terakhir kali dijumpai pada masa perbudakan anak di benua Eropa, yakni lebih dari seratus tahun lalu.

Melalui artikel yang dipublikasikan di majalah kesehatan Medisch Contact, Belanda, van Loon dan Soeterbroek memaparkan bahwa gangguan ‘Gameboy Back’ paling sering dijumpai pada anak-anak dan remaja yang berusia antara 8 – 18 tahun.

Lebih lanjut van Loon memaparkan bahwa tulang manusia seperti pertumbuhan pohon bonsai, lantaran respon tulang sama dengan respon kayu yang jika dipaksa tumbuh ke suatu arah tertentu dalam jangka waktu panjang, maka tulang akan menyesuaikan dengan keadaan arah tunbuh tersebut.

Kendati demikian, kedua pakae bedah asal Belanda ini percaya bahwa masalahnya tidak terletak pada gadget. Jadi tak perlu membatasi pemakaian gadget atau ponsel pintar dan sejenisnya. Alih-alih melarang anak menggunakan ponsel pintar atau gadget, para orang tua lebih baik memberi perhatian dan penjelasan agar anak-anak membiasakan diri duduk dengan postur dan posisi yang benar pada saat bermain game konsol.

Apabila para orangtua ingin mengetahui apakah anak-anaknya terkena Gameboy Back atau tidak, sebaiknya lakukan tes sederhana seperti yang disarankan Andre Soeterbroek dan Piet van Loon.

Minta anak Anda untuk membungkuk dan berusaha untuk menyentuh jari kaki sampai mereka tubuhnya membentuk seperti bentuk huruf ‘n’. Apabila anak mengidap Gameboy Back, maka anak tidak akan memiliki kemampuan yang cukup untuk melenturkan tubuh sampai menyentuh jari-jari kakinya sendiri.

 

doktersehat.com